Rabu, 10 Agustus 2011

Air Mata

Ketika satu air mata itu jatuh..
itu tak berarti apa-apa untuk ku dan dia
tapi mengapa air mata ini terus mengalir..
ketika saat yang dingin seperti malam ini
kesendirian dan tangis yang terus terjadi pada ku
kesakitan yang tiada henti..
terus melukai hati ku
perih yang ku rasa sangat memilukan

semua terjadi begitu saja
dan berakhir dengan penuh dengan kepalsuan
kepalsuan yang penuh dengan keterpaksaan satu hati
untuk mengatakan kata maav
dan menjadikan sebuah batu
batu yang takkan hancur hanya karena satu hati
hati yang tersakiti
dengan semua yang telah dilakukannya sendiri
tiada ada kata maav yang terucap..
tiada ada kata yang hadir dalam pikiran ku
hanya sebuah ruang kosong..
yang takkan pernah menemukan setitik cahaya cinta
dan cinta itu musnah
hancur..
dengan tangis kesedihan yang akhirnya membuat ku pergi
pergi dari hidupnya..
selamanya..

perih serta sakit hati yang tak bisa memaavkan..
kini terbalas dengan semua kebencian
tetapi akan kembali dengan dua hati yang bertemu
dalam hati yang suci
hati yang iklas menerima apa adanya
memberikan satu cinta yang tak kan pernah bsa trgantikan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar